KLIPING
PESAWAT SEDERHANA
Disusun oleh :
1. Ika Rizkyani
2. Ai Wikri Hamidah
Kelas VIII C
SMP NEGERI 2 PURING
PESAWAT SEDERHANA
Banyak sekali peralatan yang
digunakan untuk mempermudah melakukan pekerjaan. Alat-alat tersebut diciptakan
manusia dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit seperti motor,
mobil, pesawat terbang, telepon, televisi, facsimili, komputer dan lain-lain.
Alat yang digunakan oleh manusia untuk memudahkan melakukan pekerjaan atau
kegiatan disebut pesawat.
Ada dua jenis pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan
pesawat rumit. Pesawat sederhana adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat
sederhana contohnya adalah tuas, bidang miring, dan katrol. Pesawat rumit
adalah pesawat yang terdiri dari susunan beberapa pesawat rumit contonya
pesawat terbang, pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor, sepeda dll.
pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya
membutuhkan satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya
diberikan dan menyebabkan gerakan sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang
timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai
sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk
mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit
terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan
mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara keduanya disebut keuntungan mekanik.
Tuas atau pengungkit adalah salah
satu pesawat sederhana yang digunakan untuk
mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang
ungkit dengan titik tumpu, titik gaya, dan titik beban yang divariasikan letaknya.
Contoh
penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting,
linggis, dan gunting kuku.
pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Tuas
yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang berat. Berat beban yang
akan diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang digunakan untuk mengangkat
batu atau beban disebut gaya kuasa (Fk). Jarak antara penumpu dan beban disebut
lengan beban (lb) dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa
(lk).
Hubungan
antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian gaya kuasa dan
lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan beban
(Fblb). Artinya besar usaha yang dilakukan kuasa sama dengan besarnya usaha
yang dilakukan beban. Oleh sebab itu, pada tuas berlaku persamaan sebagai
berikut:
Fk.lk = Fb.lb dengan:
Fk = gaya kuasa (N) Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m) lb = lengan beban (m)
Fk.lk = Fb.lb dengan:
Fk = gaya kuasa (N) Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m) lb = lengan beban (m)
Tuas
dibedakan atas 3 kelas. Yaitu:
1.
Kelas Pertama yaitu
titik tumpu (T) berada ditengah, diantara lengan kuasa (Lk) dan
lengan beban (Lb). Contoh: Palu, gunting
2.
Kelas kedua Yaitu lengan beban
berada diantara titik tumpu dan lengan kuasa. Contoh: gerobak, dan pembuka
botol
3.
Kelas ketiga Yaitu lengan kuasa
berada diantara lengan beban dan titik tumpu
4.
Pada Sistem Jungkat-Jungkit
Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas golongan pertama, yaitu: titik
tumpu berada diantara lengan beban dan lengan kuasa.sedangkan tuas memiliki
tiga golongan. berikut sistimnya:
5.
Apabila lengan beban lebih panjang
dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih besar.
6.
Apabila lengan beban lebih pendek
dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih kecil.
7.
Apabila lengan beban sama panjang
dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan sama besar. Namun, antara tuas
golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan ketiga, memiliki perbedaan
pada fungsi pemakaiannya, yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
2. Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
a.
Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang
posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya
dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan
sumur timba adalah contoh katrol tetap.
Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah. Keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan satu. Katrol tetap digunakan untuk menimba air.
b.
Katrol bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada
katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada
tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang
kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di samping. Salah satu
ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka
katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat
pengangkat peti kemas di pelabuhan.
c.
Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan
dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali.
Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali
dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik
maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
3. Bidang Miring
Ketika di pasar, mungkin kamu pernah melihat orang yang sedang menaikkan drum berisi minyak ke atas sebuah truk. Pesawat sederhana apakah yang mereka gunakan? Bidang miring merupakan alat yang sangat efektif untuk memudahkan kerja.
Keuntungan mekanis bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang (l) dan tinggi bidang miring (h).
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bidang miring terdapat pada tangga, lereng gunung, dan jalan di daerah pegunungan. Semakin landai tangga, semakin mudah untuk dilalui. Sama halnya dengan lereng gunung, semakin landai lereng gunung maka semakin mudah untuk menaikinya, walaupun semakin jauh jarak tempuhnya. Jalan-jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok dan sangat panjang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan mekanis yang cukup besar agar kendaraan dapat menaikinya dengan mudah.
a. Baji
Baji adalah pesawat sederhana yang prinsip kerjanya sama dengan bidang miring. Baji merupakan dua bidang miring yang disatukan. Baji terbuat dari bahan keras, misalnya besi atau baja. Baji digunakan untuk membelah kayu, membelah batu, atau benda keras lainnya. Semakin tipis bentuk baji, semakin mudah kerja yang dilakukan.
Sekrup adalah alat yang digunakan untuk memudahkan kerja. Sekrup merupakan bidang miring yang dililitkan pada sebuah tabung sehingga lilitannya berbentuk spiral. Jarak antara ulir-ulir lilitan sekrup disebut interval sekrup. Untuk membuktikan bahwa sekrup merupakan penerapan bidang miring, kamu bisa mempraktikkan cara berikut. Buatlah bidang miring dengan kertas, lalu gulung kertas tersebut pada sebuah pensil. Bagaimanakah hasilnya?
Pesawat sederhana yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang prinsip kerjanya berdasarkan sekrup adalah dongkrak mobil mekanik, paku ulir, dan baut
0 komentar:
Posting Komentar