Adverstising

PENGESAHAN

Karya tulis ini sudah diperiksa dan disyahkan ileh pembimbing dan telah memenuhi syarat untuk mengikuti UAS / UNAS Tahun Pelajaran 2018/2019.

Disahkan dan disyahkan :

Hari                 :

Tanggal           :

Pembimbing I                                                                          Pembimbing II



SUMIAH, S. Pd                                                                      TUGIYEM, S. Pd
NIP.                                                                                         NIP.


Mengetahui,



Kepala SMP PGRI 1 PURING


SUTARTO, S.Pd
NIP.




MOTO

v  Dalam masa muda penuh belajar dan bekerja untuk menyongsong masa depan yang cerah.
v  Hasil tidak akan mengkhianati usaha.
v  Banyak bekerja dan berdoa, sedikit bicara.
v  Yang tidak punya ilmu dan prinsip akan mudah tergerus degradasi zaman.
v  Berjuang tanpa putus asa dan memetik buah manis di kemudian hari.
v  Berbudaya rendah hati, bukan rendah diri.
v  Tiap individu punya bakal dan potensi untuk menjadi sukses dan saya selalu percaya.
v  Ambilah kebijakan dengan kebajikan di dalamnya.
v  Manusia dinilai dari apa yang ia perbuat dan manfaat apa yang ia beri untuk sesama.
v  Pengalaman dapat menjadi guru yang baik dan buanglah ingatn tentang hal yang buruk jika itu memupuk dengki di dalam hati.




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb.

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga karya tulis dengan judul “IMAN KEPADA MALAIKAT ALLOH” Dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa salam serta sholawat tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad saw.
            Karya tulis ini terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada :

1.      Bapak SUTARTO selaku kepala SMP PGRI 1 PURING
2.      Ibu Sumiah yang telah membimbing dalam pembuatan karya tulis ini.
3.      Ibu Tugiyem selaku Wali Kelas.
4.      Semua puhak yang telah membei dorongan dan motifasi untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Dalam penyusunan karya tulis, tak luput dari kekeliruan dan kekurangan. Maka dari itu saya mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan umumnya bagi pembaca yang budiman.

Wassalamu’alaikum Wr Wb.


Puring, 21 Januari 2019

Penyusun,




BAB I
PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Dewasa ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat islam sendiri, khususnya kaula muda. Mereka yang mengaku Islam, justru kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran (syariat) Islam. Hal semacam ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notaben sebagai mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal lebih dalam sebagai pedoman hidup, malah tidak mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya.
Banyak sekali sebenarnya persoalan dalam Islam yang memang seharusnya patut untuk kita ketahui sebagai umat Islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama Islam memiliki dua asas yaitu, Islam dan Iman yang tertuang dalam 5 rukun Islam dan 6 rukun iman.
Berbicara mengenai rukun iman, perlu diketahui rukun iman adalah sebagai berikut.
Iman kepada Allah
Iman kepada Malaikat Allah
Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada Hari Kiamat
Iman kepada Qada dan Qadar
            Lebih dalam mengenai iman kepada malaikat Allah, akan kami (penulis) bahas dan jelaskan dalam makalah ini.
1.2          Rumusan Masalah
1.2.1              Apakah pengertian iman kepada malaikat?
1.2.2              Apakah perbedaan malaikat dengan makhluk lain?
1.2.3              Siapa saja malaikat dan apa tugasnya?
1.2.4              Bagaimana wujud malaikat?
1.2.5              Bagaimana sifat malaikat?
1.2.6              Dimana tempat yang tidak disukai malaikat?
1.2.7              Apa hikmah beriman kepada malaikat?






1.3          Tujuan
1.3.1              Untuk mengetahui pengertian iman kepada malaikat
1.3.2              Untuk mengetahui perbedaan malaikat dengan makhluk lain
1.3.3              Untuk mengetahui siapa saja malaikat dan tugasnya
1.3.4              Untuk mengetahui bagaimana wujud malaikat
1.3.5              Untuk mengetahui bagaimana sifat malaikat
1.3.6              Untuk mengetahui dimana tempat yang tidak disukai malaikat
1.3.7              Untuk mengetahui hikmah beriman kepada malaikat
BAB II
PEMBAHASAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

1.2.1 Pengertian Iman kepada Malaikat Allah

Allah SWT tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah Swt juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib, sebagai contoh adalah malaikat. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan.

Beriman kepada malaikat adalah satu dari rukun iman. Dengan kata lain, iman seorang hamba kepada Allah tidak akan sempurna kecuali dengan menegakkan rukun iman, yang diantaranya adalah beriman kepada malaikat Allah. Beriman akan adanya malaikat adalah wajib. Iman kepada malaikat ini, masuk kedalam iman kepada sesuatu yang ghaib. Orang yang mengingkari akan adanya hal ini berarti mengingkari keterangan Al-qur’an dan Rasul.

“IMAN”

Dari segi etimologi iman artinya percaya dan membenarkan. Iman berasal dari kata amana-yu’minu, iimanan. Pengertian secara terminologi memiliki arti meyakini di dalam hati, mengucapkan dengan lisan (lidah) dan mengaplikasikan dalam perbuatan sehari-hari.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa iman mencakup tiga aspek, yaitu pembenaran dalam hati, ucapan dengan lisan dan pembuktian dengan amal perbuatan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Salah satu aspek keimanan yang harus kita jalani adalah iman kepada hal-hal gaib. Di dalamnya termasuk makhluk yang bernama malaikat.


“MALAIKAT”

Kata malaikat adalah jamak dari kata malakun yang artinya utusan. Menurut terminologi malaikat adalah makhluk rohani yang bersifat gaib, diciptakan dari nur, selalu taat, tunduk serta patuh kepada Allah SWT dan tidak pernah ingkar kepadanya. Mereka tidak membutuhkan makan, minum atau tidur. Mereka tidak memiliki keinginan apapun secara fisik, serta menghabiskan waktunya siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Zat yang merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur (cahaya). Dari Aisyah diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw:
“Malaikat itu telah diciptakan  dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan manusia diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian (para sahabat). (HR. Muslim).

Adapun tentang masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu pernyataan (dalil) pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30:
Artinya:
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-baqarah: 30)

Beriman kepada malaikat berarti memercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk bernama malaikat. Mengimani keberadaan malaikat merupakan hal yang sangat penting. Walaupun kita tidak dapat melihat malaikat secara langsung. Namun jika Allah mengkehendakinya, maka malaikat bisa dilihat oleh manusia. Kepercayaan tersebut akan memurnikan amalan umat islam dari segala bentuk kesyirikan.

Secara tersirat, QS Al Baqarah ayat 2-3 memberi penjelasan bahwa beriman kepada malaikat adalah pangkal keimanan kepada wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada para rasul-Nya. Hal itu disebabkan, Allah SWT menurunkan wahyu kepada para rasul-Nya melalui perantara Malaikat Jibril.

Demikian pula sebaliknya, jika ada orang yang mendustakan keberadaan malaikat berarti ia telah mendustakan wahyu dan kitab-kitab Allah SWT dan mendustakan risalah para rasul.

1.2.2    Perbedaan Malaikat dengan Makhluk Lain
Malaikat          :
1.    Diciptakan dari cahaya dan tidak berjenis kelamin
2.    Diciptakan lebih dahulu
3.    Dapat menjelma menjadi apa saja
4.    Termasuk makhluk gaib
5.    Semua taat kepada Allah
6.    Tidak mempunyai nafsu
7.    Terpelihara dari perbuatan dosa
8.    Mengajak manusia berbuat kebaikan
9.    Diciptakan tidak berpasangan
Manusia          :
1.    Diciptakan dari tanah dan berjenis kelamin
2.    Diciptakan lebih akhir dari malaikat
3.    Hanya memiliki satu bentuk saja
4.    Tidak termasuk makhluk gaib
5.    Ada yang ingkar kepada Allah
6.    Diciptakan mempunyai nafsu
7.    Berpasangan,
8.    Mempunyai keturunan
Jin                   :
1.    Diciptakan dari api
2.    Termasuk makhluk gaib
3.    Ada yang muslim dan ada yang kafir
4.    Dapat menjelma menjadi apa saja
5.    Mempunyai hawa nafsu
6.    Berjenis kelamin
7.    Mempunyai keturunan
8.    Umurnya lebih lama dari manusia
Iblis                  :
            Iblis adalah nenek moyang daripada jin yang dulunya melawan perintah Allah saat disuruh bersujud kepada Adam A.S.Iblis akan selalu mengajak manusia untuk berbuat kejahatan. Sifat ini sangat berlawanan dengan sifat malaikat yang mengajak manusia untuk berbuat kebaikan. 
Setan               :
            Sedangkan Setan menurut Asy Syekh As Shawi adalah nama bagi tiap-tiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia. Dengan begitu dapat kita ketahui bahwa setan itu adalah nama sifat dan tidaklah memiliki bentuk atau asal tertentu. Jika jin durhaka maka akan dinamakan setan, begitu juga dengan manusia yang durhaka kepada Allah.
Alghazali berkata :“dapatlah engkau daripada setan-setan jin. Dan berhati-hatilah engkau daripada setan-setan manusia, karena sesungguhnya setan-setan manusia itu, telah memberi kesenangan kepada setan-setan jin daripada keletihannya.”

1.2.3    Nama-nama dan Tugas Malaikat
Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an, hadits dan kitab-kitab. Nama (panggilan) beserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

Mikail - Pembagi rezeki kepada seluruh makhluk.

Israfil - Peniup sangkakala pada hari kiamat.

Munkar dan Nakir - Pemeriksa amal manusia di alam barzakh.

Malaikat Maut - Para pencabut nyawa seluruh makhluk, dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
      • Para pencabut dengan keras,
      • Para pencabut dengan lembut.

Penjaga Surga - Penjaga pintu syurga.

Malik - Pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga neraka.

Zabaniah - 19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.

Harut dan Marut - Dua Malaikat yang turun di negeri Babil.

Malaikat disekitar Arsy

Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.

Malaikat Haffun - Para malaikat yang melingkari Arsy sambil bertasbih.

Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadan.

Hafazhah (Para Penjaga)

Kiraman Katibin - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia sewaktu manusia itu hidup di dunia hingga di alam barzakh, kemudian malaikat tersebut menjadi saksi di sidang hisab di Mahsyar.

Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara (menjaga) manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti.

Malaikat Qarin - Para malaikat pendamping manusia dari lahir hingga ajalnya, bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.
Malaikat Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruh, menetapkan rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4 bulan kehamilan.
Jundallah - Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan.
As-Sijilli - Malaikat yang memberitahukan kepada Harut dan Marut tentang makhluk yang pernah membuat kerusakan dan pertumpahan darah di bumi.
Azh-Zhil - Malaikat yang mendampingi NabiIbrahim ketika berada dikobaran api.
Ad-Dam'u - Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia.
An-Nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk di singgasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga.
Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi beserta isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.
Malaikat berbadan api dan salju - Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.
Ar-Ra'd - Malaikat pengatur awan dan hujan, ia mengaturnya dengan menggunakan petir sebagai cambuk.
Penjaga matahari - Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju.
Malaikat Rahmat - Para penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.
Malaikat `Azab - Para pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.
Malaikat penggiring - Para malaikat yang menggiring manusia di Mahsyar, malaikat itu bersama dengan malaikat penyaksi (Kiraman Katibin).
Malaikat pegunungan - Malaikat yang menjaga pegunungan.
Malaikat Bayt al-Makmur - 70 ribu malaikat yang setiap hari masuk ke Bayt al-Makmur.
Malaikat makmum - Para malaikat yang menjadi makmum ketika manusia salat.
Malaikat penyeru manusia dan jin

Penyeru bulan Ramadan - Satu malaikat yang terus menerus memanggil manusia beriman untuk bergembira dan manusia jahat untuk menahan segala kejahatan ketika malam pertama bulan Ramadan hingga fajar.

Penyeru dari pintu-pintu Surga - Para malaikat yang berseru kepada orang beriman untuk memasuki pintu-pintu tertentu tergantung dari amal ibadahnya.

Penyeru kebaikan dan laknat - Dua malaikat yang setiap hari berseru yang didengar oleh seluruh makhluk-Nya kecuali manusia dan jin.

Malaikat Laylat al-Qadr - Jibril dan serombongan malaikat yang turun setiap Laylat al-Qadr pada bulan Ramadan.
Pengunjung manusia yang sedang sakit - Empat malaikat yang mengunjungi manusia ketika sakit.
Penjaga Mekkah dan Madinah - Para malaikat yang menjaga Kota Mekkah dan Madinah dari kedatangan Dajjal
Pencari orang yang berzikir - Para malaikat yang mencari orang-orang yang berzikir kepada Allah.
Pencari majelis ilmu- Para malaikat yang mencari majelis-majelis ilmu.
Penganjur berbekam - Malaikat yang menganjurkan berbekam ketika Muhammad sedang mi'raj ke Sidratul Muntaha.
Pengendali tali Neraka Jahannam - 70 ribu malaikat yang mengendalikan tali kekang Neraka Jahannam.
Pendoa manusia yang mendoakan saudaranya - Para malaikat yang berkata, "Aamiin (Ya Allah, kabulkanlah do’anya bagi saudaranya) dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan", kepada orang yang mendoakan kebaikan saudaranya tanpa sepengetahuan mereka.
Penyampai doa pujian - Dua belas malaikat yang berebutan untuk menyampaikan doa pujian salah seorang sahabat nabi kepada Allah.
Penyaksi wafatnya sahabat nabi - 70 ribu malaikat yang menyaksikan wafatnya Sa'ad bin Muadz
Pelindung dan pemberi dukungan orang beriman - Para malaikat yang pelindung orang-orang beriman ketika hidup didunia dan akherat, ketika orang beriman dalam keadaan sekarat mereka akan memberikan dukungan.
Pembeda haq dan bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin.
Penentram hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut.
Penjaga pintu langit - Tujuh malaikat yang menjaga tujuh pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.
Pemberi salam ahli surga - Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga.
Pemohon kerahmatan (belas kasih)

Pemohon ampunan orang beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.

Pemohon ampunan manusia di bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.

Pemohon ampunan para lelaki yang salat di masjid - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi para lelaki yang ikhlas salat berjamaah di masjid.

Pemohon ampunan pembesuk orang sakit - 70 ribu malaikat yang mengiringi dan mendoakan ampunan bagi umat muslim yang membesuk orang sakit.

Pemohon ampunan orang yang bershalawat kepada Nabi - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad

Pemohon ampunan orang yang mengajarkan kebaikan - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.

Pemohon ampunan orang tidur dalam keadaan suci - Para malaikat yang berada di dalam pakaian orang tidur dalam keadaan suci.

Penghormat penuntut ilmu - Para malaikat yang berhenti terbang karena ingin mendengarkan ilmu atau menghormati orang yang mencari ilmu pengetahuan.
Pengatur urusan dunia - Malaikat yang mengatur urusan manusia didunia.

Pendengar bacaan Qur'an

Pendengar bacaan ketika manusia salat - Para malaikat yang mendengarkan dan menelan bacaan Qur'an ketika manusia salat

Pendengar bacaan manusia - Malaikat yang mendengarkan bacaan Qu'ran manusia.

Pendo'a orang yang berinfaq dan orang kikir - Para malaikat yang berdoa setiap pagi dan sore untuk orang yang berinfaq dengan doa kebaikan dan penahan infaq dengan doa kehancuran.

Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (Al Baqarah 2:97,98 dan At Tahrim 66:4), Mikail (Al Baqarah 2:98) dan Malik (Al-Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir
1.2.4    Wujud Malaikat
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."Fatir35:1
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.

1.2.5    Sifat Malaikat
Sifat-Sifat Dasar Malaikat Allah SWT :
1. Pasti selalu patuh pada segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang dilarang Allah SWT.
2. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih.
3. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki.
4. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.
5. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
  1. Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.
  2. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
  3. Selalu takut dan taat kepada Allah.
  4. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.
  5. Mempunyai sifat malu.
  6. Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.
  7. Tidak makan dan minum.
  8. Mampu mengubah wujudnya.
  9. Memiliki kekuatandan kecepatan cahaya.
Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra dan Mi'raj.
Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan lainnya.
Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.
1.2.6    Tempat yang tidak disukai Malaikat
Menurut syariat Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain adalah:
  1. Tempat yang di dalamnya terdapat anjing, (kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu);
  2. Tempat yang terdapat patung (gambar);
  3. Tempat yang di dalamnya ada seseorang muslim yang mengacungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim;
  4. Tempat yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat.
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad, Bukhari, Tirmidzy, Muslim, dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur.Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.


1.2.7    Hikmah Beriman Kepada Malaikat

1.    Tidak sombong, karena malaikat tidak punya sifat sombong
2.    Memperkuat keimAnan kepada Allah, karena malaikat senantiasa bertasbih kepada-Nya
3.    Suka mendo’akan kebaikan dan ampunan bagi orang lain, sesuai degan sifat malaikat
4.    Mengingat akan adanya balasan Allah pada saat malaikat mencabut nyawa
5.    Menghindari keinginan untuk berbuat dosa karena malaikat selalu mencatat segala amal baik dan buruk manusia
6.    Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat
7.    Berupaya masuk ke dalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qodar.
8.    Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan perbuatan malaikat.
9.    Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Menurut Abu A’la Al Maududi, seorang tokoh pembaru dari Pakistan, beriman kepada malaikat akan memurnikan dan mebebaskan konsep tauhid dari perbuatan-perbuatan syirik. Hal itu juga sejalan dengan beberapa hadis Nabi Muhammad Saw. yang melarang umat islam untuk menyambah malaikat.
Dengan mengimani keberadaan malaikat, umat islam juga menyadari bahwa tugas-tugas dan kewajiban yang dijalankan malaikat sangat dekat dan berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Dengan memahami hal itu, umat islam akan terdorong untuk mengerjakan amalan-amalan yang dihadiri dan didoakan malaikat atas perintah Allah Swt. Di antara amalan-amalan tersebut adalah.
Ø  Mengerjakan ibadah pada malam Lailatul Qadar.
Ø  Membaca Al-Qur’an dan berzikir kepada Allah Swt.
Ø  Mengerjakan kebajikan.
Ø  Menuntut ilmu yang bermanfaat.
Ø  Berjalan menuju masjid.
Ø  Mengerjakan salat berjamaah pada saf yang pertama.
Ø  Hadir lebih awal ketika mengerjakan salat jum’at.
Ø  Memberikan sedekah dan infak dalam kebaikan.
Ø  Mengerjakan ibadah haji dan wukuf di arafah.
Ø  Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Ø  Mengunjungi orang yang sakit.
Ø  Tidur dalam keadaan berwudhu.
Demikian pula sebaliknya, dengan beriman kepada malaikat, umat islam akan menjauhi amalan-amalan yang dilaknat dan dijauhi oleh malaikat atas perintah Allah Swt. Di antara amalan-amalan tersebut adalah.
·         Hidup dalam kekafiran.
·         Melindungi orang yang mendustakan ajaran agama.
·         Mencaci-maki sahabat Nabi Muhammad Saw.
·         Mengacung-acungkan besi kepada saudaranya dengan tujuan menakut-nakuti.
·         Mengerjakan kemaksiatan di dalam rumah, seperti mabuk-mabukan.
·         Meletakkan anjing dan patung di dalam rumah.
Dengan mengerjakan dan menjauhi dua macam perbuatan di atas, umat islam akan makin bertambah tebal keimanannya kepada Allah Swt. Pada akhirnya, hal itu mengangkat dan meninggikan derajat manusia itu sendiri.
Harapan Kita Mengimani Para Malaikat, mengerjakan Amalan-amalan yang dido’akan oleh Malaiakat, seperti membaca Al-Qur’an, selalu Zikir Kepada Allah SWT dan mengunjungi orang yang sedang sakit, menjauhi amal-amal yang dilaknat oleh Malaikat seperti memelihara anjing dan memajang patung di dalam rumah, mencaci maki kepada sesama dan menghindari dari kekufuran.















BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Beriman kepada malaikat berarti memercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk bernama malaikat. Mengimani keberadaan malaikat merupakan hal yang sangat penting. Walaupun kita tidak dapat melihat malaikat secara langsung. Namun jika Allah mengkehendakinya, maka malaikat bisa dilihat oleh manusia. Kepercayaan tersebut akan memurnikan amalan umat islam dari segala bentuk kesyirikan.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.
Menurut syariat Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut.
Jumlah malaikat tidak terhingga tetapi yang wajib diketahui berjumlah 10 malaikat, yang terdiri dari Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Raqib, Atid, Munkar, Nakir, Malik, dan Ridwan.



           

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

 
KUNJENG GROUP PACIFIST © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top