PENGESAHAN
Karya
tulis ini sudah diperiksa dan disyahkan ileh pembimbing dan telah memenuhi
syarat untuk mengikuti UAS / UNAS Tahun Pelajaran 2018/2019.
Disahkan
dan disyahkan :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing
II
SUMIAH, S. Pd TUGIYEM,
S. Pd
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala
SMP PGRI 1 PURING
SUTARTO,
S.Pd
NIP.
MOTO
v Dalam
masa muda penuh belajar dan bekerja untuk menyongsong masa depan yang cerah.
v Hasil
tidak akan mengkhianati usaha.
v Banyak
bekerja dan berdoa, sedikit bicara.
v Yang
tidak punya ilmu dan prinsip akan mudah tergerus degradasi zaman.
v Berjuang
tanpa putus asa dan memetik buah manis di kemudian hari.
v Berbudaya
rendah hati, bukan rendah diri.
v Tiap
individu punya bakal dan potensi untuk menjadi sukses dan saya selalu percaya.
v Ambilah
kebijakan dengan kebajikan di dalamnya.
v Manusia
dinilai dari apa yang ia perbuat dan manfaat apa yang ia beri untuk sesama.
v Pengalaman
dapat menjadi guru yang baik dan buanglah ingatn tentang hal yang buruk jika
itu memupuk dengki di dalam hati.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr Wb.
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT berkat rahmat dan hidayahnya,
sehingga karya tulis dengan judul “IMAN KEPADA MALAIKAT ALLOH” Dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa salam serta sholawat
tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad saw.
Karya
tulis ini terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak
SUTARTO selaku kepala SMP PGRI 1 PURING
2. Ibu
Sumiah yang telah membimbing dalam pembuatan karya tulis ini.
3. Ibu
Tugiyem selaku Wali Kelas.
4. Semua
puhak yang telah membei dorongan dan motifasi untuk menyelesaikan karya tulis
ini.
Dalam
penyusunan karya tulis, tak luput dari kekeliruan dan kekurangan. Maka dari itu
saya mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya
tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan umumnya
bagi pembaca yang budiman.
Wassalamu’alaikum
Wr Wb.
Puring,
21 Januari 2019
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa
ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat
islam sendiri, khususnya kaula muda. Mereka yang mengaku Islam, justru
kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran (syariat) Islam. Hal semacam ini tentu
membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notaben sebagai mahasiswa muslim
yang sepatutnya mengenal lebih dalam sebagai pedoman hidup, malah tidak
mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya.
Banyak
sekali sebenarnya persoalan dalam Islam yang memang seharusnya patut untuk kita
ketahui sebagai umat Islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama Islam memiliki
dua asas yaitu, Islam dan Iman yang tertuang dalam 5 rukun Islam dan 6 rukun
iman.
Berbicara
mengenai rukun iman, perlu diketahui rukun iman adalah sebagai berikut.
Iman kepada Allah
Iman kepada Malaikat Allah
Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada Hari Kiamat
Iman kepada Qada dan Qadar
Iman kepada Malaikat Allah
Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada Hari Kiamat
Iman kepada Qada dan Qadar
Lebih
dalam mengenai iman kepada malaikat Allah, akan kami (penulis) bahas dan
jelaskan dalam makalah ini.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apakah pengertian iman kepada
malaikat?
1.2.2
Apakah perbedaan malaikat dengan
makhluk lain?
1.2.3
Siapa saja malaikat dan apa
tugasnya?
1.2.4
Bagaimana wujud malaikat?
1.2.5
Bagaimana sifat malaikat?
1.2.6
Dimana tempat yang tidak disukai
malaikat?
1.2.7
Apa hikmah beriman kepada malaikat?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian iman
kepada malaikat
1.3.2
Untuk mengetahui perbedaan malaikat
dengan makhluk lain
1.3.3
Untuk mengetahui siapa saja malaikat
dan tugasnya
1.3.4
Untuk mengetahui bagaimana wujud
malaikat
1.3.5
Untuk mengetahui bagaimana sifat malaikat
1.3.6
Untuk mengetahui dimana tempat yang
tidak disukai malaikat
1.3.7
Untuk mengetahui hikmah beriman
kepada malaikat
BAB II
PEMBAHASAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
1.2.1 Pengertian Iman kepada Malaikat Allah
Allah SWT tidak
hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah Swt juga menciptakan
makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib, sebagai contoh adalah malaikat.
Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba,
dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh
panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu,
seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya
adalah malaikat, jin dan iblis atau setan.
Beriman kepada
malaikat adalah satu dari rukun iman. Dengan kata lain, iman seorang hamba
kepada Allah tidak akan sempurna kecuali dengan menegakkan rukun iman, yang
diantaranya adalah beriman kepada malaikat Allah. Beriman akan adanya malaikat
adalah wajib. Iman kepada malaikat ini, masuk kedalam iman kepada sesuatu yang
ghaib. Orang yang mengingkari akan adanya hal ini berarti mengingkari
keterangan Al-qur’an dan Rasul.
“IMAN”
Dari segi etimologi iman artinya percaya dan membenarkan.
Iman berasal dari kata amana-yu’minu, iimanan. Pengertian secara terminologi
memiliki arti meyakini di dalam hati, mengucapkan dengan lisan (lidah) dan
mengaplikasikan dalam perbuatan sehari-hari.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa iman mencakup
tiga aspek, yaitu pembenaran dalam hati, ucapan dengan lisan dan pembuktian
dengan amal perbuatan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Salah satu aspek keimanan yang harus kita jalani adalah iman kepada
hal-hal gaib. Di dalamnya termasuk makhluk yang bernama malaikat.
“MALAIKAT”
Kata malaikat adalah jamak dari kata malakun yang artinya
utusan. Menurut terminologi malaikat adalah makhluk rohani yang bersifat gaib,
diciptakan dari nur, selalu taat, tunduk serta patuh kepada Allah SWT dan tidak
pernah ingkar kepadanya. Mereka tidak membutuhkan makan, minum atau tidur.
Mereka tidak memiliki keinginan apapun secara fisik, serta menghabiskan
waktunya siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Zat yang
merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur (cahaya). Dari
Aisyah diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw:
“Malaikat
itu telah diciptakan dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan
manusia diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian (para
sahabat). (HR. Muslim).
Adapun tentang
masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu
pernyataan (dalil) pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan
akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As,
dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30:
Artinya:
“ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui”. (QS. Al-baqarah: 30)
Beriman kepada malaikat berarti memercayai dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk bernama malaikat. Mengimani
keberadaan malaikat merupakan hal yang sangat penting. Walaupun kita tidak
dapat melihat malaikat secara langsung. Namun jika Allah mengkehendakinya, maka
malaikat bisa dilihat oleh manusia. Kepercayaan tersebut akan memurnikan amalan
umat islam dari segala bentuk kesyirikan.
Secara tersirat, QS Al Baqarah ayat 2-3 memberi penjelasan
bahwa beriman kepada malaikat adalah pangkal keimanan kepada wahyu yang diturunkan
Allah SWT kepada para rasul-Nya. Hal itu disebabkan, Allah SWT menurunkan wahyu
kepada para rasul-Nya melalui perantara Malaikat Jibril.
Demikian pula sebaliknya, jika ada orang yang mendustakan
keberadaan malaikat berarti ia telah mendustakan wahyu dan kitab-kitab Allah
SWT dan mendustakan risalah para rasul.
1.2.2 Perbedaan Malaikat dengan Makhluk Lain
Malaikat :
1. Diciptakan dari cahaya dan tidak berjenis kelamin
2. Diciptakan lebih dahulu
3. Dapat menjelma menjadi apa saja
4. Termasuk makhluk gaib
5. Semua taat kepada Allah
6. Tidak mempunyai nafsu
7. Terpelihara dari perbuatan dosa
8. Mengajak manusia berbuat kebaikan
9. Diciptakan tidak berpasangan
Manusia :
1. Diciptakan dari tanah dan berjenis kelamin
2. Diciptakan lebih akhir dari malaikat
3. Hanya memiliki satu bentuk saja
4. Tidak termasuk makhluk gaib
5. Ada yang ingkar kepada Allah
6. Diciptakan mempunyai nafsu
7. Berpasangan,
8. Mempunyai keturunan
Jin :
1. Diciptakan dari api
2. Termasuk makhluk gaib
3. Ada yang muslim dan ada yang kafir
4. Dapat menjelma menjadi apa saja
5. Mempunyai hawa nafsu
6. Berjenis kelamin
7. Mempunyai keturunan
8. Umurnya lebih lama dari manusia
Iblis :
Iblis
adalah nenek moyang daripada jin yang dulunya melawan perintah Allah saat
disuruh bersujud kepada Adam A.S.Iblis akan selalu mengajak manusia untuk
berbuat kejahatan. Sifat ini sangat berlawanan dengan sifat malaikat yang
mengajak manusia untuk berbuat kebaikan.
Setan :
Sedangkan
Setan menurut Asy Syekh As Shawi adalah nama bagi tiap-tiap yang durhaka dari
golongan jin dan manusia. Dengan begitu dapat kita ketahui bahwa setan itu
adalah nama sifat dan tidaklah memiliki bentuk atau asal tertentu. Jika jin
durhaka maka akan dinamakan setan, begitu juga dengan manusia yang durhaka
kepada Allah.
Alghazali berkata :“dapatlah engkau
daripada setan-setan jin. Dan berhati-hatilah engkau daripada setan-setan
manusia, karena sesungguhnya setan-setan manusia itu, telah memberi kesenangan
kepada setan-setan jin daripada keletihannya.”
1.2.3 Nama-nama dan Tugas
Malaikat
Di antara
para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman,
berdasarkan Al Qur'an, hadits dan
kitab-kitab. Nama (panggilan) beserta tugas-tugas mereka adalah sebagai
berikut:
Jibril - Pemimpin
para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.
Mikail - Pembagi
rezeki kepada seluruh makhluk.
Malaikat Maut - Para pencabut nyawa seluruh makhluk, dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
- Para
pencabut dengan keras,
- Para
pencabut dengan lembut.
Penjaga Surga - Penjaga pintu syurga.
Malik - Pemimpin Malaikat Zabaniah dan
penjaga neraka.
Zabaniah - 19
malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.
Malaikat
disekitar Arsy
Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari
kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.
Malaikat
Haffun - Para
malaikat yang melingkari Arsy sambil bertasbih.
Darda'il - Malaikat
yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadan.
Hafazhah
(Para Penjaga)
Kiraman Katibin - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia
sewaktu manusia itu hidup di dunia hingga di alam barzakh, kemudian malaikat
tersebut menjadi saksi di sidang hisab di Mahsyar.
Mu’aqqibat - Para
malaikat yang selalu memelihara (menjaga) manusia dari kematian sampai waktu
yang telah ditetapkan yang datang silih berganti.
Malaikat Qarin - Para malaikat pendamping manusia dari lahir hingga
ajalnya, bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.
Malaikat Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruh,
menetapkan rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4 bulan kehamilan.
Jundallah - Para
malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan.
As-Sijilli - Malaikat yang memberitahukan
kepada Harut dan Marut tentang makhluk yang pernah membuat kerusakan dan pertumpahan darah di
bumi.
Ad-Dam'u - Malaikat yang selalu menangis
jika melihat kesalahan manusia.
An-Nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan
dengan unsur api dan duduk di singgasana berupa nayala api, ia memiliki wajah
kuning tembaga.
Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi
besarnya bumi beserta isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.
Malaikat
berbadan api dan salju - Malaikat
yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi
oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.
Malaikat Rahmat - Para penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang
shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.
Malaikat `Azab - Para pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama
dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.
Malaikat
penggiring - Para
malaikat yang menggiring manusia di Mahsyar, malaikat
itu bersama dengan malaikat penyaksi (Kiraman Katibin).
Malaikat
pegunungan - Malaikat
yang menjaga pegunungan.
Malaikat
Bayt al-Makmur - 70 ribu
malaikat yang setiap hari masuk ke Bayt al-Makmur.
Malaikat
makmum - Para
malaikat yang menjadi makmum ketika manusia salat.
Malaikat
penyeru manusia dan jin
Penyeru
bulan Ramadan - Satu
malaikat yang terus menerus memanggil manusia beriman untuk bergembira dan
manusia jahat untuk menahan segala kejahatan ketika malam pertama bulan Ramadan
hingga fajar.
Penyeru dari
pintu-pintu Surga - Para
malaikat yang berseru kepada orang beriman untuk memasuki pintu-pintu tertentu
tergantung dari amal ibadahnya.
Penyeru
kebaikan dan laknat - Dua
malaikat yang setiap hari berseru yang didengar oleh seluruh makhluk-Nya
kecuali manusia dan jin.
Malaikat
Laylat al-Qadr - Jibril
dan serombongan malaikat yang turun setiap Laylat al-Qadr pada bulan Ramadan.
Pengunjung
manusia yang sedang sakit - Empat
malaikat yang mengunjungi manusia ketika sakit.
Penjaga
Mekkah dan Madinah - Para
malaikat yang menjaga Kota Mekkah dan Madinah dari
kedatangan Dajjal
Pencari
orang yang berzikir - Para
malaikat yang mencari orang-orang yang berzikir kepada Allah.
Pencari
majelis ilmu- Para
malaikat yang mencari majelis-majelis ilmu.
Penganjur
berbekam - Malaikat
yang menganjurkan berbekam ketika Muhammad sedang mi'raj ke Sidratul Muntaha.
Pengendali
tali Neraka Jahannam - 70 ribu
malaikat yang mengendalikan tali kekang Neraka Jahannam.
Pendoa
manusia yang mendoakan saudaranya - Para malaikat yang berkata, "Aamiin (Ya Allah, kabulkanlah
do’anya bagi saudaranya) dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan",
kepada orang yang mendoakan kebaikan saudaranya tanpa sepengetahuan mereka.
Penyampai
doa pujian - Dua belas
malaikat yang berebutan untuk menyampaikan doa pujian salah seorang sahabat nabi kepada Allah.
Pelindung
dan pemberi dukungan orang beriman - Para malaikat yang pelindung orang-orang beriman ketika hidup didunia
dan akherat, ketika orang beriman dalam keadaan sekarat mereka akan memberikan
dukungan.
Pembeda haq
dan bathil - Para
malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin.
Penentram
hati - Para
malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin
tersebut.
Penjaga
pintu langit - Tujuh
malaikat yang menjaga tujuh pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum
Dia menciptakan langit dan bumi.
Pemberi
salam ahli surga - Para
malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga.
Pemohon
kerahmatan (belas kasih)
Pemohon
ampunan orang beriman - Para
malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum
yang beriman.
Pemohon
ampunan manusia di bumi - Para
malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang
ada di bumi.
Pemohon
ampunan para lelaki yang salat di masjid - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi para
lelaki yang ikhlas salat berjamaah di masjid.
Pemohon
ampunan pembesuk orang sakit - 70 ribu malaikat yang mengiringi dan mendoakan ampunan bagi umat muslim
yang membesuk orang sakit.
Pemohon
ampunan orang yang bershalawat kepada Nabi - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi
orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad
Pemohon
ampunan orang yang mengajarkan kebaikan - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang
yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.
Pemohon
ampunan orang tidur dalam keadaan suci - Para malaikat yang berada di dalam pakaian orang
tidur dalam keadaan suci.
Penghormat
penuntut ilmu - Para
malaikat yang berhenti terbang karena ingin mendengarkan ilmu atau menghormati
orang yang mencari ilmu pengetahuan.
Pengatur
urusan dunia - Malaikat
yang mengatur urusan manusia didunia.
Pendengar
bacaan Qur'an
Pendengar
bacaan ketika manusia salat - Para
malaikat yang mendengarkan dan menelan bacaan Qur'an ketika
manusia salat
Pendengar
bacaan manusia - Malaikat
yang mendengarkan bacaan Qu'ran manusia.
Pendo'a
orang yang berinfaq dan orang kikir - Para
malaikat yang berdoa setiap pagi dan sore untuk orang yang berinfaq dengan doa
kebaikan dan penahan infaq dengan doa kehancuran.
Nama
Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al
Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al
Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.
Malaikat
Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga
disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan
sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin dan lainnya.
Dari
nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di
dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (Al Baqarah 2:97,98 dan At Tahrim 66:4), Mikail
(Al Baqarah 2:98) dan Malik (Al-Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil,
Munkar dan Nakir
1.2.4 Wujud Malaikat
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an ada yang
memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu."—Fatir35:1
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril
memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai
600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki
2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata
telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari
lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat
yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad yang mampu melihat wujud asli
malaikat bahkan sampai dua kali.
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda,
keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran
Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para
malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda
dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban
tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi.
Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
1.2.5 Sifat Malaikat
Sifat-Sifat Dasar Malaikat
Allah SWT :
1. Pasti selalu patuh pada
segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang dilarang Allah
SWT.
2. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih.
3. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki.
4. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.
5. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.
2. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih.
3. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki.
4. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.
5. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.
Sifat-sifat
malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
- Selalu bertasbih siang dan
malam tidak pernah berhenti.
- Suci dari sifat-sifat manusia
dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda,
berdebat, dan lainnya.
- Selalu takut dan taat kepada
Allah.
- Tidak pernah maksiat dan selalu
mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.
- Mempunyai sifat malu.
- Bisa terganggu dengan bau tidak
sedap, anjing dan patung.
- Tidak makan dan minum.
- Mampu mengubah wujudnya.
- Memiliki kekuatandan kecepatan
cahaya.
Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa
yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak
dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan
kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali
jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada
pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan
menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini
sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra dan Mi'raj.
Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang
berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan
lainnya.
Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam
tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang
kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek
moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak
berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.
1.2.6 Tempat yang tidak disukai Malaikat
Menurut syariat Islam ada
beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah)
tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap
malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut.
Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya. Tempat atau
rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain adalah:
- Tempat
yang di dalamnya terdapat anjing,
(kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan
berburu);
- Tempat
yang terdapat patung (gambar);
- Tempat
yang di dalamnya ada seseorang muslim yang
mengacungkan dengan senjata
terhadap saudaranya sesama muslim;
- Tempat
yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat.
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang
dicatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad, Bukhari, Tirmidzy, Muslim, dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang
menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya
terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah
Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor
anak anjing di bawah tempat tidur.Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi
suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara)
anjing.
1.2.7 Hikmah Beriman Kepada Malaikat
1. Tidak sombong, karena malaikat tidak punya sifat sombong
2. Memperkuat keimAnan kepada Allah, karena malaikat senantiasa
bertasbih kepada-Nya
3. Suka mendo’akan kebaikan dan ampunan bagi orang lain, sesuai
degan sifat malaikat
4. Mengingat akan adanya balasan Allah pada saat malaikat
mencabut nyawa
5. Menghindari keinginan untuk berbuat dosa karena malaikat
selalu mencatat segala amal baik dan buruk manusia
6. Selalu melakukan perbuatan
baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya
selalu diawasi oleh malaikat
7. Berupaya masuk ke dalam
surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan beriman kepada Allah
SWT serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qodar.
8. Meningkatkan keikhlasan,
keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan perbuatan
malaikat.
9. Selalu berfikir dan
berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan baik
yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Menurut
Abu A’la Al Maududi, seorang tokoh pembaru dari Pakistan, beriman kepada
malaikat akan memurnikan dan mebebaskan konsep tauhid dari perbuatan-perbuatan
syirik. Hal itu juga sejalan dengan beberapa hadis Nabi Muhammad Saw. yang
melarang umat islam untuk menyambah malaikat.
Dengan
mengimani keberadaan malaikat, umat islam juga menyadari bahwa tugas-tugas dan
kewajiban yang dijalankan malaikat sangat dekat dan berkaitan erat dengan
kehidupan manusia. Dengan memahami hal itu, umat islam akan terdorong untuk
mengerjakan amalan-amalan yang dihadiri dan didoakan malaikat atas perintah
Allah Swt. Di antara amalan-amalan tersebut adalah.
Ø
Mengerjakan ibadah pada malam
Lailatul Qadar.
Ø
Membaca Al-Qur’an dan berzikir
kepada Allah Swt.
Ø
Mengerjakan kebajikan.
Ø
Menuntut ilmu yang bermanfaat.
Ø
Berjalan menuju masjid.
Ø
Mengerjakan salat berjamaah pada saf
yang pertama.
Ø
Hadir lebih awal ketika mengerjakan
salat jum’at.
Ø
Memberikan sedekah dan infak dalam
kebaikan.
Ø
Mengerjakan ibadah haji dan wukuf di
arafah.
Ø
Mengucapkan shalawat kepada Nabi
Muhammad Saw.
Ø
Mengunjungi orang yang sakit.
Ø
Tidur dalam keadaan berwudhu.
Demikian
pula sebaliknya, dengan beriman kepada malaikat, umat islam akan menjauhi
amalan-amalan yang dilaknat dan dijauhi oleh malaikat atas perintah Allah Swt.
Di antara amalan-amalan tersebut adalah.
·
Hidup dalam kekafiran.
·
Melindungi orang yang mendustakan
ajaran agama.
·
Mencaci-maki sahabat Nabi Muhammad
Saw.
·
Mengacung-acungkan besi kepada
saudaranya dengan tujuan menakut-nakuti.
·
Mengerjakan kemaksiatan di dalam
rumah, seperti mabuk-mabukan.
·
Meletakkan anjing dan patung di
dalam rumah.
Dengan mengerjakan dan menjauhi dua macam perbuatan di atas,
umat islam akan makin bertambah tebal keimanannya kepada Allah Swt. Pada
akhirnya, hal itu mengangkat dan meninggikan derajat manusia itu sendiri.
Harapan Kita Mengimani Para Malaikat, mengerjakan
Amalan-amalan yang dido’akan oleh Malaiakat, seperti membaca Al-Qur’an, selalu
Zikir Kepada Allah SWT dan mengunjungi orang yang sedang sakit, menjauhi
amal-amal yang dilaknat oleh Malaikat seperti memelihara anjing dan memajang
patung di dalam rumah, mencaci maki kepada sesama dan menghindari dari
kekufuran.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beriman kepada malaikat berarti memercayai dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk bernama malaikat. Mengimani
keberadaan malaikat merupakan hal yang sangat penting. Walaupun kita tidak
dapat melihat malaikat secara langsung. Namun jika Allah mengkehendakinya, maka
malaikat bisa dilihat oleh manusia. Kepercayaan tersebut akan memurnikan amalan
umat islam dari segala bentuk kesyirikan.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata
telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari
lumpur hitam yang diberi bentuk tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat
yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad yang mampu melihat wujud asli
malaikat bahkan sampai dua kali.
Menurut syariat Islam ada
beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah)
tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap
malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut.
Jumlah malaikat tidak terhingga tetapi yang wajib
diketahui berjumlah 10 malaikat, yang terdiri dari Malaikat Jibril, Mikail,
Israfil, Izrail, Raqib, Atid, Munkar, Nakir, Malik, dan Ridwan.
0 komentar:
Posting Komentar