Kata Pengantar
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kebumen, 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul...................................................................................................................
Kata
Pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II ISI
1.
Pengertian Managemen.........................................................................................
2.
Unsur – Unsur Managemen...................................................................................
3.
Fungsi Managmen.................................................................................................
4.
Pengertian Perawatan dan
Tujuan Perawatan.......................................................
5.
Tujuan Perawatan Mesin /
Motor..........................................................................
6.
Pentingnya Perawatan...........................................................................................
7.
Jenis Kegiatan Perawatan......................................................................................
8.
Perawatan Harian..................................................................................................
9.
Perawatan Periodik...............................................................................................
10.
Perawatan Berkala.................................................................................................
11.
Perawatan Sistem Pelumas....................................................................................
12.
Perawatan Sitem Bahan Bakar..............................................................................
13.
Teknik Perawatan Motor Induk............................................................................
BAB III
PENUTUP.........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Perawatan dan Perbaikan Mesin
Suatu aktifitas dan perbaikan mesin yang
perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik teknis, meliputi seluruh
material atau benda yang bergerak atau tidak bergerak sehingga material
tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi
persyaratan Standar Internasional dan non teknis.
Meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik.
Kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan
manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.
Segala macam kegiatan yang ditunjukan
untuk menjaga agar kapal selalu berada dalam kondisi baik laik laut dan dapat
dioperasikan untuk pengangkutan laut pada setiap saat degan kemampuan diatas
kondisi minimum tertentu
1.1
Tujuan Perawatan Dan Perbaikan Mesin
A. Mengoptimalkan daya dan hasil material sesuai fungsi dan manfaatnya.
B. Mencegah terjadinya kerusakan berat serta mendadak
C. Mencegah turunya efisiensi
D. Mengurangi pengangguran waktu yang berarti menambah hari - hari kerja
kapal
E. Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan saat kapal dok tahunan
F. Menambah pengetahuan awak kapal dan mendidik agar mempunyai tanggung
jawab kerja
1.2 Metode Perawatan Dan Perbaikan
· Sistem Perawatan Terencana ( Planel Maintenance Sistem )
Adalah rencana perawatan pada mesin dan permesinan bantu secara berkala
baik harian, tiga harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, dan
seterusnya atau berdasarkan jam kerja mesin / permesinan
BAB II ISI
1.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses atau kerja, yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata. ( G.R Terry dan L.W Rue. 1992)
2.
UNSUR – UNSUR MANAJEMEN
Unsur manajemen terdiri dari 6 M dan 1 E yaitu :
1.
Man
Dalam manajemen, faktor manusiaadalah yang
paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan
proses untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya
orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2.
Money
Uangmerupakan salah satu unsur yang
tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh
karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional.
3.
Methode
Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah
metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan Perlu diingat
meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau
tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
4.
Market
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasardalam arti menyebarkan hasil produksimerupakan
faktor menentukan dalam perusahaan.
5.
Material
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang
ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan materi sebagai salah
satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi
tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
6.
Machine
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesinakan membawa kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
7.
Environment
Melaksanakan suatu kegiatan manejemen usaha, unsur lingkungan tidak terlepas
dari keenam unsur manajemen ”M”. Karena kebersihan, kelestarian, dan daya
dukung lingkungan sangat memiliki peran terhadap keberhasilan suatu produksi.
3.
FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN
Menurut Lutter gullick. Fungsi manajemen terdiri
dari :
1. Planning
Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki, Agar dapat
membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan
terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
2. Organizing
Pengorganisasian atau organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antar bagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka
dengan keseluruhan struktur tersebut.
3. Actuating
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan utnuk
mengusahakan agar semua anggota kellompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
adalah menggerakkan orang-orang agar mau bejerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Controlling
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan
jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan.
4.
PENGERTIAN PERAWATAN DAN TUJUAN PERAWATAN
Perawatan adalah kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan dalam rangka
mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi yang dapat diterima dan
berfungsi seperti sediakala atau paling tidak mendekati sehingga kegiatan
produksinya dapat berjalan dengan lancar (mesin dan peralatannya paling tidak
mencapai umur ekonomisnya dan menghindari kemacetan serta kerusakan sekecil
mungkin) sehingga pabrik/kapal dapat tetap beroperasi secara efektif, efisien,
produktif, dan tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan, (Maimun,
2004).
Menurut Suharto, (1991) perawatan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan
dan kesempurnaan dari suatu perlengkapan, dimana perlengkapan tersebut harus
selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Sedangkan menurut Ardiyos (1996),
perawatan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan kesempurnaan dari
alat perlengkapan , agar alat perlengkapan tersebut selalu berada dalam keadaan
baik, benar, dan siap pakai
5.
TUJUAN PERAWATAN MOTOR / MESIN
Adapun tujuan perawatan adalah sebagai berikut :
1.
Memperpanjang masa pakai barang ( motor/mesin )
2.
Menjamin kesiapan peralatan kerja
3.
Menjamin keselamatan kerja
4.
Menjamin kesiapan alat bila sewaktu – waktu diperlukan
5.
Biaya diperendah untuk memperoleh keberuntungan.
6.
Biaya diperendah untuk memperoleh kuntungan.
6.
PENTINGNYA PERAWATAN
Kemajuan penelitian di bidang teknik telah
melahirkan motor diesel modern yang eksistensinya semakin diperlukan disegala
bidang, terutama bidang – bidang yang memerlukan tenaga penggerak besar (V. L
Maleev, ME. Dr. A.M dan Bambang Priambodo, 1986). Eksistensi motor diesel ini
dapat dipertahankan sampai batas waktu yang ditetapkan apabila dirawat secara
seksama.
7.
JENIS KEGIATAN PERAWATAN
Pekerjaan pemeliharaan agar efektif harus
dilakukan secara menyeluruh dan teratur. Perlu suatu jadwal terperinci mengenai
bagian-bagian mesin induk, agar memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan. Jarak dan waktu (interval) dalam melakukan perawatan hanya merupakan
standar umum.
Perawatan mesin terbagi dalam jarak dan waktu (interval). Adapun
jenis pemeliharaan tersebut meliputi :
1.
Perawatan harian
2.
Perawatan periodik
3.
Perawatan berkala
8.
PERAWATAN HARIAN
1.
Pemeriksaan tangki harian bahan bakar
Pemeriksaan ini untuk mengetahui jumlah pemakaian bahan
bakar dan kemungkinan terdapatnya kebocoran pada tangki. Tangki ini harus
dikontrol setiap hari untuk membuang air atau kotoran yang mengendap di dasar
tangki
Isi tangki tidak boleh kurang dari ukuran yang ditentukan, agar kotoran tidak terbawa
masuk kedalam mesin. Untuk mengetahui kapasitas tangki dapat dilihat pada sisi
tangki pada gelas penduga. Untuk membuang kotoran atau air yang mengendap dapat
dilakukan pada bagian bawah tangki.
2.
Pemeriksaan keadaan minyak pelumas
Beberapa
tujuan pelumasan adalah sebagai berikut
a.
Mengurangi keausan pada benda yang bergerak atau saling bergesekan
b.
Mendinginkan permukaan dengan membawa pergi panas yang dibangkitkan oleh
gesekan
c.
Membersihkan permukaan dengan mencuci bersih butiran logam yang dihasilkan dari
gesekan
Agar tujuan pelumasan dapat tercapai, pemeriksaan minyak pelumas ini perlu di
lakukan. Keadaan minyak pelumas pada bagian-bagian yang dilumasi perlu diperiksa
setiap harinya. Penambahan minyak pelumas perlu dilakukan apabila ada
kekurangan, dan dilakukan penggantian apabila keadaan minyak pelumas tidak
sesuai lagi dengan standar yang ditetapkan.
3.
Pemeriksaan sirkulasi air pendingin
Menurut Soejanto (1982), pendinginan dimaksudkan untuk menjaga agar suhu dari
dari bagian motor tidak terlalu tinggi, akibat pembakaran bahan bakar atau
gesekan dari bagian-bagian yang bergerak antara satu dengan yang lainnya.
Agar terjadi pendinginan yang baik, air pendingin harus dapat kontak langsung
terhadap permukaan-permukaan yang didinginkan. Kontak ini dapat terganggu bila
ada yang menghalangi, misalnya :
a.
Karat, lumpur,garam, kotoran-kotoran dan lainnya
b.
Gelembung udara.
9.
PERAWATAN PERIODIK
1.
Perawatan setiap 50-250 jam kerja
Perawatan periodik adalah perawatan yang dilakukan menurut batas waktu yang
ditentukan, dan biasanya mengikuti petunjuk dari buku manual. Perawatan
periodik ini biasanya dilakukan setiap 50-250 jam kerja. Adapun jenis-jenis
perawatan periodik adalah sebagai berikut :
a.
Membersihkan saringan bahan bakar.
b.
Membersihkan elemen saringan minyak pelumas
c.
Penggantian minyak pelumas
d.
Pemeriksaan air pendingin
2.
Perawatan setiap 500-1000 jam kerja
Pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan antara lain :
a.
Mengganti elemen saringan bahan bakar
b.
Mengganti elemen saringan oli
c.
Periksa clearence katup kepala silinder.
10. PERAWATAN
BERKALA
Perawatan berkala adalah perawatan yang dilakukan
secara teratur atau rutin diantaranya adalah :
a.
Memeriksa minyak pelumas setiap kali sebelum mesin
start
b.
Gantilah minyak pelumas sesudah dipakai 250 jam kerja,
kecuali mesin yang masih baru atau selesai direparasi besar-besaran (over
haul), penggantian minyak pelumas dilakukan setelah 60 jam pertama.
Penggantian minyak pelumas dilakukan dangan terlebih dahulu
membuang minyak pelumas yang lama dengan jalan membuka baut pembuangnya pada
waktu motor masih panas atau setelah motor berhenti bekerja. Disamping itu
minyak pelumas juga harus dikeluarkan dari dalam saringan dan pendingin minyak
pelumas. Apabila diperlukan ganti kertas saringannya.
11. PERAWATAN
SISTEM PELUMASAN
Buanglah minyak pelumas setiap 600 jam dan bersihkan bak tersebut dengan
menggunakan pompa minyak, sampai benar-benar bersih, kemudian isi minyak
pelumas kembali sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Pada saat mengganti
kertas saringan minyak lumas seperti telah diterangkan diatas.
Tekanan minyak pelumas, apabila tekanan minyak pelumas tidak dapat mencapai
bilangan yang diisyaratkan oleh pabrik pembutannya, matikanlah mesin dan
lakukanlah pengecekan seperti hal dibawah ini :
1.
Mengecek isi minyak pelumas didalam bak, apakah isi minyak pelumas
didalam bak cukup atau tidak .
2.
Mengecek apakah terjadi kerusakan pada pipa, alat pengukur tekanan minyak
pelumasnya atau tidak
3.
Mengecek apakah terjadi kebocoran minyak pelumas dari saluran-salurannya atau
tidak
4.
Mengecek apakah pompa minyak pelumas bekerja dengan baik atau tidak
5.
Mengecak apakah alat pengatur tekanan minyak pelumas bekerja dengan baik atau
tidak
6.
Mengecek pegas tekanan minyak pelumas apakah masih berfungsi dengan normal atau
tidak.
12. PERAWATAN
SISTEM BAHAN BAKAR
1.
Saringan bahan bakar
Bersihkan saringan dari debu, air atau endapan lainnya
setiap 250 jam kerja, gantilah elemen saringan dengan yang baru setiap 1.000
jam kerja, saringan pipa isap pompa bahan bakar, dimana saringan tersebut harus
dibersihkan setiap 250 jam.
2.
Pembuangan udara
Pembuangan udara didalam bahan bakar sangat mengganggu kelancaran dan
menyebabkan mesin susah untuk distar. Oleh karena itu, udara harus dikeluarkan
dari saluran bahan bakar, terutama apabila terasa ada gejala gangguan.
13. TEKNIK
PERAWATAN MOTOR INDUK
Perawatan motor induk adalah kegiatan untuk mencegah dan menanggulangi
kerusakan. Tujuannya agar motor dapat beroperasi secara terus menerus tanpa
mengalami gangguan ataupun kerusakan, serta untuk memperpanjang umur pakai
motor.
Menurut Wiranto A. dan Koiche, Tsuda (1983), ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam teknik perawatan motor antara lain :
1.
Berpikir sebelum bertindak
Sebelum
melakukan suatu perawatan dan perbaikan, sebaiknya perhatikan gejala atau
tanda–tanda kerusakan dengan teliti. Jangan tergesa–gesa atau ceroboh, tetapi
harus direncanakan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.
2.
Pencegahan masuknya kotoran
Sebagai
kepala kamar mesin (KKM), perwira serta anak buah kapal (ABK) mesin apabila
melakukan suatu pembongkaran mesin maka kebersihan adalah faktor utama yang
sangat perlu diperhatikan.
3.
Bagian–bagian mesin diperlakukan dengan hati – hati
Dalam
melakukan suatu pembongkaran atau perbaikan suatu mesin yang paling pokok perlu
diperhatikan adalah penggunaan kunci–kunci sesuai dengan fungsinya. Hal ini
dimaksudkan agar dalam melakukan pembongkaran atau perbaikan tidak akan
menimbulkan kerusakan pada komponen mesin yang dibongkar.
4.
Pekerjaan yang sempurna
Pada saat
melakukan kegiatan perawatan atau perbaikan, gunakanlah peralatan sesuai dengan
fungsinya tidak merusak dan tidak mencelakakan serta pekerjaan dapat selesai
denganmudah, cepat dan sempurna.
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, W dan Kuichi Tsuda, 1983, Motor Diesel
Putaran Tinggi, Paramudya Paramita, Jakarta.
Karyanto E, 1986, Teknik Perbaikan, Penyetelan,
Pemeliharaan, Trouble Shooting Motor Diesel, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.
Maimun, 1995, Manajemen Bengkel Perikanan, Sekolah
Tinggi Perikanan Jakarta.
Suharto, 1991, Manajemen Perawata Mesin, Rimeka Cipta,
Jakarta.
Sujanto, 1982, Pesawat kapal 1, Jakarta.
V.L Maleev, M.E.Dr.A.M dan Priambodo B, 1986, Operasi
dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Erlangga, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar